Powered By Blogger

Jumat, 25 Juni 2010

Ilmu Wilayah



Tugas Matakuliah Ilmu Wilayah (GPW 1102)

Jonathan Reza Pahlawan (08/272852/GE/6546)

Geografi adalah ilmu yang mendasarkan diri pada analisis interelasi kerurangan antar gejala geografi pada suatu regin atau wilayah. Wilayah mempunyai karakter yang dimiliki yaitu adanya aspek fisik dan aspek sosial budaya. Sifar dan karakteristik merupakan keseluruhan wilayah geografi yang diaabtraksikan sebagai konsep wilayah. Wilayah merupakan suatu unit dan sistem dari geografi yang dibatasi oleh parameter penentu dan bagian-bagiannnya tergantung secara internal. Para geograf memandang wilayah adalah tiap bagian yang berada permukaan bumi, dengan wilayah paling luas adalah seliruh permukaan bumi. Wilayah dibagi berdasarkan homogenitas tertentu sehingga dapat membedakan antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Wilayah merupakan suatu sistem, khususnya yang menyangkut hubungan interaksi dan interdependensi antara subsistem utama ecosystem dengan subsistem utama social system, serta kaitannya dengan wilayah-wilayah lainnya dalam membentuk suatu kesatuan wilayah guna pengembangan, termasuk penjagaan kelestarian wilayah tersebut (Sutami, 1977). Sistem adalah suatu entitas yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dan mampu menampilkan kinerja tertentu. Sistem adalah suatu totalitas yang kompleks, terdiri dari seperangkat bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu bentuk saling ketergantungan yang teratur, untuk mencapai tujuan tertentu (Budiardjo, Eko, 1995). Entropi adalah proses degradasi yang tidak terpulihkan dari suatu sistem tertutup. Entropi dapat terjadi karena tidak adanya kesinambungan, interaksi, dan interdependensi antar subsistem di dalam sebuah sistem.

Wilayah adalah bagian permukaan yang teritorialnya ditentukan atas pengertian, batasan, dan perwatakan geografis tertentu. Konsep wilayah menurut Theis Kalla Manta, suatu wilayah dalam pengertian geografis merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba guna atau bersifat homogen atau seragam dan kesatuan manusia yaitu masyarakat yang serba sama yang mempunyai ciri khas sehingga wilayah tersebut dapat dibedakan dari wilayah lain (Jayadinata, 1986: 35). Menurut Adisasmita (1986: 52-60), bahwa konsep wilayah mengandung tiga macam pegertian yakni: wilayah homogen, wilayah nodal, wilayah perencanaan, dan wilayah administrasi.

Wilayah homogen adalah wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan keseragaman atau seperangkat ciri atau karakteristik tertentu dari aspek fisik, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan beserta kombinasi dan turunannya. Wilayah homogeny dibatasi oleh keseragaman secara internal (internal uniformity). Sifat dan cirri homogenitas dalam hal ekonomi seperti struktur produksi dan konsumsi yang homogem dan tingkat pendapatan yang homogen. Dalam hal geografi yaitu wilayah yang mempunyai topografi dan iklim yang sama.

Wilayah nodal adalah wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah dibelakangnya (hinterland). Ketergantungan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang dan jasa, komunikasi, transportasi serta perhubungan di antara keduanya. Wilayah nodal digunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah (ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi). Batas wilayah nodal didasarkan pada pengaruh suatu pusat kegiatan ekonomi jika digantikan oleh pusat kegiatan ekonomi lainya. Struktur dari wilayah nodal dapat digambarkan berupa suatu sel hidup dengan adanya inti dan plasma yang saling melengkapi. Intergrasi fungsional merupakan dasar hubungan ketergantungan atas dasar kepentingan masyarakat di wilayah tersebut. Beberapa contoh wilayah nodal seperti Jabodetabek (Jakarta sebagai inti dan Bogor, Depok, Tagerang, Bekasi sebagai wilayah belakangnya).

Wilayah dalam pengertian fungsional sering disebut sebagai kawasan, yakni suatu wilayah yang teritorialnya didasarkan pada pengertian, batasan, dan perwatakan fungsional tertentu. UU No.24/1992 mendefinisikan kawasan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta memilki cirri tertentu yang spesifik dan khusus. Berbagai contoh kawasan yakni; kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapakan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, , kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, kawasan perkotaan adalah kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi, dan kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman.

Wilayah perencanaan adalah wilayah yang batasannya didasarkan secara fungsional dalam kaitannya dengan maksud perencanaan. Wilayah perencanaan mengalami perubahan-perubahan penting dalam pengembangannya dan memungkinkan persoalan-persoalan perencanaan sebagai suatu kesatuan. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri yaitu masyarakat mempunyai kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi daerah, memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia, menggunakan salah satu model perencannaan, dan memiliki pusat pertumbuhan.

Wilayah administrasi merupakan wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan. Wilayah dalam pengertian administratif sering disebut juga daerah. Wilayah administrasi berupa propinsi dan kabupaten atau kota merupakan daerah otonom dan perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengunaan wilayah administrasi disebabkan oleh dua faktor, yakni berdasarkan satuan administrasi dalam melaksanakan kebijakan dan rencana pembangunan wilayah, dan wilayah didasarkan pada satuan adminstrasi pemerintahan untuk mempermudah dianalisis dalam pengumpulan data di berbagai bagian wilayah.

Perwilayahan adalah membagi wilayah atau permukaan bumi menjadi lebih sempit untuk tujuan tertentu dan mengandung sifat keseragaman, mempunyai ciri atau karakteristik, dan dapat dibedakan dengan yang lain. Tujuan dari perwilayahan atau regionalisasi adalah untuk memberi arti terhhadap macam-macam wilayah, mengetahui potensi sumberdaya, menentukan kebijakan daerah, dan merencanakan pembangunan. Perwilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional yaitu pengelompokan wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah lain. Terdapat kriteria perwilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut; Perwilayahan berciri tunggal yaitu penetapan regional atau wilayah didasarkan pada satu aspek geografi. Contoh satu aspek geografi berupa kemiringan lereng yaitu daerah yang datar, landai, curam, dan terjal. Perwilayahan bersifat majemuk yaitu penetapan wilayah yang didasarkan faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim tropis, subtropis, sedang, dan dingin. Iklim besifat majemuk karena terbentuk dari beberapa unsure seperi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, dan angin. Perwilayahan berciri keseluruhan yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor menyangkut lingkungan abiotik, lingkungan biotik, dan lingkungan kultural dari manusia. Contoh yakni ekosistem mangrove yang melibatkan faktor alam, biotik, dan manusia.

Interaksi wilayah (spatial interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih sehingga menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru secara langsung atau tidak langsung, sebagai contoh antara desa dengan kota. Interaksi antar wilayah memilki tiga prinsip pokok yaitu; hubungan timbal balik anatara dua wilayah atau lebih, hubungan timbale balik yang menimbulkan proses pergerakan ( pergerakan manusia, pergerakan informasi atau gagasan, dan pergerakan materi atau benda). Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi keruangan antara desa degan kota, yaitu adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complimantarity) artinya terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah, adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya kedua wilayah memilki kesempatan melakukan hubungan timbal balik dengan tidak adanya pihak ketiga yang membatasi kesempatan sehingga menjadi penghambat dan melemahkan interaksi antara dua wilayah, dan adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transverabiity) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi, ataupun barang yang tergantung dengan faktor jarak, biaya transportasi dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin murah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas.

Referensi :

Bahan Kuliah Ilmu Wilayah dari Prof. Dr. Rijanta, M.Sc

Budihardjo, Eko. 1995. Pendekatan Sistem Dalam Tata Ruang dan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=404, diakses pada tanggal 17 Juni 2010, pukul 11.16

http://www.damandiri.or.id/file/sulistionoipbbab2.pdf, diakses pada tanggal 14 Juni 2010, pukul 15.32

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=430,diakses pada tanggal 17 Juni 2010, pukul 11.20

http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/02/interaksi-desa-kota.html, diakses pada tanggal 17 Juni 2010, pukul 11.24

http://zahrosofie.wordpress.com/2010/01/09/konsep-esensial-geografi/, diakses pada tanggal 17 Juni 2010, pukul 11.30

Referensi yang berasal dari internet, diketik ulang oleh penulis dan diberi penjelasan tambahan oleh penulis.

Senin, 08 Maret 2010

Remuk Redam


Remuk Redam

Empat hari menjelang Ujian Nasional, teman-teman sekelas disibukkan oleh suatu pekerjaan yang menjadi teman-temanku pusing, bingung, dan stress. Tugas itu menjadikan suasana kelasku kacau balau dan temuk redam. Tugas Bahasa Inggris dari seorang wanita yang bernama Susaryenab. Dia adalah guru bahasa inggris yang mengajar kami tentang speeking, writing, dan listening. Begini ceritanya:

Pagi sekitar pukul 06.30 WIB, aku berangkat sekolah untuk mengikuti latihan ujian praktek olahraga dari Bapak Sukrisno. Aku melewati jalur ke sekolah dengan jarak 15 km. Sesampainya di sekolah yang terletak di jalan C.Simanjuntak 2 Yogyakarta terpaksa aku datang terlambat karena aku tidak berangkat pukul 06.00 WIB. Terpaksa aku dengan temanku yang terlambat seperti Yosaphat, Grandis, Sevri, Uki, dan Tinon melakukan pemanasan bersama. Setelah pemanasan, aku ditunjuk untuk menghitung jumlah lari Dyna. Ternyata Dyna mendapat 8 putaran lapangan sekolah dalam waktu 5menit. Sebaliknya setelah Dyna selesai berlari, aku berlari mengelilingi lapangan dalam waktu 5menit. Dyna bergantian menghitung jumlah lariku. Aku mendapat 10,25 putaran, tetapi hasil itu telah di dahului temanku yang bernama Grandis dan Doni. Mereka mendapat 11 putaran lapangan. Keringat dan dahaga pun mengalir terus. Aku berusaha menahan dan berlatih menghembuskan nafas sehingga mengurangi kekelahan. Setelah latihan ujian olahraga telah selesai, saya dan teman-teman bermain bola basket. Aku melihat talenta bagus dari seorang yang bernama Zulfahmi Sitompul. Di suatu ketika, aku dan teman-teman menemukan sebuah kesalahpahaman antara siswa dengan guru. Permasalahan pengaturan waktu anatara pendalaman materi bahasa inggris denag olahraga. Kami sekelas belum meminta izin kepada Ibu Vem bahwa waktu pendalaman materi diambilalih untuk olahraga. Suatu ketika, datanglah seorang guru yang gemuk yang bertugas mengurusi pendalaman materi yang bernama Doso Atmono. Dia mengonfirmasikan kepada XII IA 4 dan Bapak Sukrisno untuk meminta maaf kepada Bu Vem karena waktu pendamalaman materi bahasa inggris diambil alih utuk waktu olahraga.

Olahraga pun telah selesai, kami langsung berganti pakaian olahraga menjadi pakaian identitas yang berwarna krem. Pelajaran selanjutnya pun dimulai yaitu pelajaran kimia dengan pengajar Bapak Soenardi. Bapak Soenardi merupakan salah satu guru yang disiplin waktu dalam mengajar. Sewaktu dia memasuki ruang kelasku, dia menengok kanan-kiri siswa-siswi yang mengerjakan tugas bahasa inggris dari Mrs.Susaryenab. Dia menyarankan kepada siswa agar disipiln waktu dalam mengumpulkan tugas karena waktu ujian nasional telam diambang pintu. Begitu besar nasihat dan perhatian kepada siswa, dia memberikan waktu untuk pendalaman materi kimia digunakan untuk mengerjakan tugas bahasa inggris. Kami bersorak dan berterima kasih kepada Bapak Soenardi.

Seketika itu, wali kelas XII IA 4 yang bernama Ibu Reni datang menengok kami untuk membagikan kartu ujian nasional. Aku mendapatkan nomor 05-003-138-7. Ibu Reni dengan sabar membagikan tugas kepada siswa walaupun siswa mengerjakan soal bahasa inggris. Suasana kelas menjadi tidak tegang dan panik, ketika seseorang siswa yang bernama Sinta Kartika mengatakan bahwa tugas bahasa inggris dikumpulkan pada hari Jumat. Teman-teman bergegas mengerjakan tugas tersebut. Aku juga turut panik mendengar berita itu. Langsung aku bergegas ke Chika membeli kertas polio bergaris. Setelah itu, aku langsung mengerjakan tugas bahasa inggris. Menulis, menggaris, menyalin fonetik transcription menjadi secepat kilat. Arso adalah partnerku, dia membantuku menyelesaikan tugas tersebut. Seseorang dari temanku bernama Ana Puspita Dewi menangis karena Dhita Kharunisa tidak dapat datang ke acara tersebut. Dhita mengalami patah kaki sewaktu berangkat sekolah karena menabrak seorang anak yang akan menyeberang. Mrs. Susaryenab memang tidak beperikemanusian karena partner yang sedang mengalami patah kaki harus datang menemuinnya sewaktu menyerahkan tugas bahasa inggris. Aku terharu melihat Dhita datang ke sekolah, dalam hatiku bertanya apakah tidak ada kasihan guru kepada seorang murid yang mengalami cacat. Aku juga minta maaf kepada Dhita karena aku belum dapat menjenguknya karena banyak tugas dan acara penting tiap tahun yang membutuhkan konsentrasi dan persiapan matang. Tak terasa lama tugas itu dapat terselesaikan dalam waktu singkat. Aku mengucapkan kepada Arso, temanku yang membantu aku menyelesaikan tugas tersebut. Setelah tugas terselasaikan, aku menfotokopi tugas itu dengan jumlah tujuh kali. Segeralah aku bergegas ke Chika untuk menfotokopi tugas tesebut itu, walaupun harga per lembar 115 rupiah, aku tidak merasa mahal karena ruangan ber-AC dan pelayanannya bagus. Di samping itu, aku juga kesulitan menemukan foto kopi yan tidak padat. Setelah selesai, aku bergegas kembali ke kelas, ketika di perjalanan aku memberikan lambaian untuk Aurum Data Metriana.

Sesampainya di kelas, ternyata aku harus menata fotokopianku dengan kepunyaan Arso. Kami mengombinasi menurut urutan gambar agar tidak terbalik. Langsung kami mengeklipkan tugas tersebut ke foto kopi di depan sekolah yang terkenal mahal. Kami menyusun dalam stopmap merah yang bermerek panda. Setelah lengkap tugas itu, Kami menunggu giliran untuk bertatapmuka dengan Mrs.Susaryenab. Kami mengantri lama karena urutan tersebut tidak diatur sesuai giliran. Hampir 1,5 jam, kami mengantri dengan tertib. Aku melihat Mrs. Susaryenab makan roti sewaktu mengoreksi pekerjaan siswa. Dari urutan Binu, Sad Mei, Manda, Grandis, Utex, Arini, Pintosari, Sevri, Shinta, dan kemudian kami. Sebelum masuk kami sudah berhadapan dengan Arini bahwa dia adalah urutan terakhir. Langsung Arso dan Aku masuk bertatap muka dengan Mrs. Susaryenab. Dia mengatakan bahwa dia telah lelah. Kami membujuk, maka dia mau mengoreksi kepunyaan kami. Dia membuka halaman satu hingga halaman 10. Diagoreskan bolpoin kepunyaannya pada setiap bagian yang keliru. Bagian dari kami mengalami kerusakan grammar di setiap halaman. Mrs. Susaryenab mengatakan kepada guru-guru lain bahwa tak ada satupun bagian yang bernar. Kami panik dan diberi caci maki yang dasyat. Yang paling mengejutkan dia bertanya kepadaku bahwa kemarin aku tidak masuk sewaktu pembelajaran terakhir bersama dia. Aku menjadi grogi sewaktu kesulitan menjawab pertanyaaan dalam bahasa inggris. Untunglah, Arso membantu aku mengucapkan didn’t dan attend. Dua kata itu menjadi sangan berharga bagiku untuk menjawab pertanyaan dari Mrs. Susaryenab. Aku mendapat caci makian, tetapi caci makian itu, aku pendam dalam-dalam. Aku menjadi remuk redam atas caci makian itu. Dihadapan beberapa guru bahasa inggris seperti Mrs. Juwanti dan Mrs Agustin, Mrs Susaryenab memamaki-maki kami. Dia juga menolak tugas dari kami karena tidak sesuai dengan aturan yang benar. Waktu yang singkat itu menjadi semakin lama, dihadapan guru bahasa inggris yang pernah ke Selandia Baru, Kanada, dan sempat mengajar di SMA Negei 1 Wonosari. Aku hanya dapat melihat di amencoret pekerjaan kami. Dia menulis recount with simple past di bagian cover. Setelah itu, kami meninggalkan ruangan itu dengan wajah kecewa di hadapan teman-teman. Arso hanya mengeluh karena koreksi dari guru les tidak dapat membantu. Aku hanya kecewa dan tersa berat mengayuh langkah dengan membawa tas orange dengan bertupuk potongan kestas polio. Guffi memberikan dukungan kepada kami karena kami harus mengulang tugas tersebut.

Eh teman-teman, ada cerita menarik lainya yaitu seorang guru yang sudah tua dan pada bulan april ini pensiun bernama Bu Zaenab. Dia membantu kami dalam menyelesaikan tugas. Dia memberi aba-aba kepada kami dalam mengumpulkan tugas. Dia juga memberi bujukan kepada Mrs. Susaryenab agar menunggu kami dalam menyelesaian tugas. Kami sekelas patut berterima kasih kepadanya. Terima Kasih Bu Zaenab….. Kami hanya dapat mendoakan agar mendapatkan umur panjang dan di beri keselamatan. Kami juga mengucapak selamat menjalani massa pensiun, Kami tidak dapat membalas perhatian Anda kepada kami.

Jonathan Reza.P (19 April 2008)

Namche ‘08

Rabu, 24 Februari 2010

Kata-Kata Bijak


“What we have to learn to do, we learn by doing”

Aristotle (384 BC-322 BC) in Nicomachen Ethics

“The best way to learn is to learn from the best”

Margaret Mead (1901-1978) in Blackberry

“That is what learning is. You suddenly understang something you have understood all your life,

but in a new way”

Doris Lessing (1919) in The Four Gate City

”Learning is not worth a penny whwn courage ang enjoy are lost along the way”

Johann H. Pestalozzi (1746-1827)

“It is not knowledge, but the act of learning, not possession but the act, of getting there, which grants the greatest enyoyment”

Carl Friedich Gauss (1777-1855)

It is always the season for the old to learn

Aeschilus (525 BC-456BC)

“He who adds not to his learning diminishes it”

Anonymous

“The ones gets used to everything one get used to that. The usual name for it is a learning process”

Hans Enzenberger (1929) in The Force of Habit

Study more and criticize less. This is a

correct attitude toward learning

Deng To (1912-1966) in Evening Talks at Yeshan

“You will have to learn many tedios thing, which you will forget the moment you have passed your final examination, but in anatomy it is better to have learned and lost than never to have learned at all”

Somerset Maugham (1874-1965) in Human Bondage

“Skill come so slow and life so fast doth fly. We learn so little ang forget so much”

John Davies (1569-1626) in Nosce Teipsum

Bengawan Solo Purba Poutry


‘Bengawan Solo Purba’

Di Sore hari, sejenak Kami menatapmu dari kejauhan

Kelokan aliran dengan tebing-tebing hamba

Hijaunya dedaunan menghiasi wajahmu

Semak belukar dan hamparan sawah berharap denganmu

Lembah Giritontro menyimpan sebuah tanya

Bagaimana Engkau terjadi di bumi ini

Kami ingin menjawabnya

Dalam sebuah ekspedisi yang cukup menantang

Kami relakan untuk bergelut denganmu

Menelusuri tebing-tebing curam

Mendaki bukit yang terjal

Menginjak batu-batu terkapar

Tanah yang licin dan lengket di telapak sepatu

Daun dan ranting yang berduri

Kami pun membawa bekal dan perlengkapan

Untuk bertahan dari keganasanmu

Panasnya matahari sungguh membakar kulit

Dinginnya kucuran air hujan merasuk tulang

Semua tak menyurutkan semangat kami

Untuk menjawab semua tanya

Dalam goresan tinta dan ketukan jari-jemari di atas laptop

Untuk dipersembahkan dari Divisi Geomorfologi

Mohon maaf kepada para petani

Kami telah merusak ladang penghidupanmu

Palawija dan tanaman padi terinjak oleh langkah kami

Terima kasih pula kepada petani tua

Atas izinnya untuk meminta kelapa muda

Sungguh airnya mengobati dahaga kami

Dalam perjalanan kami menelusuri ‘Bengawan Solo Purba’

Jonathan Reza Pahlawan

10 Februari 2010

Ekspeditor Geomorfologi